Jurnal Pendidikan Pemuda Nusantara

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN APLIKASI ARTICULATE STORYLINE 3 PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL

Rita Rahmawati, Anna Fauziah — Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis kontekstual yang dibuat menggunakan aplikasi Articulate Storyline 3 pada materi aritmatika sosial kelas VII yang valid dan praktis serta memiliki efek potensial. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model ADDIE. Model ini terdiri dari lima tahap yaitu: tahap analisis (Analysis), tahap perencanaan (Design), tahap pengembangan (Developing), dan evaluasi (Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian media pembelajaran yang dikembangakan memiliki validitas bahasa sebesar 0,87 dengan kategori sangat valid, validitas media sebesar 0,77 dengan kategori valid, dan validitas materi sebesar 0,88 dengan kategori sangat valid. Kepraktisan media pembelajaran berdasarkan respon guru sebesar 98,52% dengan kategori sangat praktis, respon siswa (one to one) sebesar 87,5% dengan kategori sangat praktis, dan respon siswa (small grup) sebesar 86,11% dengan kategori sangat praktis. Sedangkan Efek potensial media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa sebesar 79,3% dengan kategori baik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran matematika berbasis kontekstual pada materi aritmatika sosial kelas VII yang dikembangkan dalam penelitian ini dinyatakan sangat valid dan praktis serta memiliki efek potensial yang baik sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran pada materi aritmatika sosial.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menggunakan Konteks Islami Pada Materi Perbandingan

resty elita sari, Dodik Mulyono, Anna Fauziah — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan informasi bahwa di SMP Ma’arif Syifa’ul Janan belum menggunakan LKPD yang menggunakan konteks islami meskipun sekolahnya berada di dalam lingkungan pondok pesantren. Selain itu, peserta didik juga mengalami kesulitan dalam membedakan antara perbandingan senilai dan berbalik nilai. Penelitian ini menggunakan model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) untuk menghasilkan LKPD menggunakan konteks islami pada materi perbandingan yang valid, praktis, serta memiliki efek potensial. Setelah dilakukan ke-4 tahap dari model 4D, dan mendapatkan nilai kevalidan yang diberikan oleh para validator ahli dan diperoleh total nilai sebesar 0,81 yang dapat dikategorikan sangat valid, serta nilai praktikalitas yang diberikan oleh guru dan peserta didik sebesar 84,60% sehingga LKPD ini tergolong sangat praktis. Selain itu juga dilakukan uji efek potensial untuk mengetahui tingkat efek potensial LKPD terhadap hasil belajar siswa dan memperoleh nilai sebesar 88% sehingga LKPD ini tergolong sangat bagus. Dengan demikian LKPD menggunakan konteks islami ini dapat dikatakan valid, praktis, serta memiliki efek potensial

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Desfirda Hartanti — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700

Project Based Learning (PjBL) merupakan pembelajaran di mana siswa terlibat langsung dalam pembuatan suatu proyek. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif setelah menggunakan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Hasil pengujian hipotesis menggunakan lembar observasi, dan angket yang menunjukan bahwa model penerapan model PjBL digunakan sangat baik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket kemampuan berpikir kreatif.. Berdasarkan penilaian angket kemampuan berpikir kreatif mengalami peningkatan pada indikator fluency dari 67% dengan kriteria Cukup Kreatif menjadi 71% dengan kriteria Kreatif, indikator yang kedua yaitu flexibility dari 63% dengan kriteria Cukup Kreatif menjadi 70% dengan kriteria Kreatif,, indikator yang ketiga yaitu Originality dari 70% dengan kriteria Kreatif menjadi 78% dengan kriteria Kreatif, indikator yang keempat yaitu Elaboration dari 68% dengan kriteria Kreatif menjadi 70% dengan kriteria Kreatif